Faktor Historis, PBB Lengket ke Demokrat
Selasa, 14 April 2009 – 17:56 WIB
JAKARTA – Sekretaris Jnederal Partai Bulan Bintang (Sekjen PBB) Sahar L Hassan menyatakan, partainya memang lebih suka berkoalisi dengan SBY dibanding dengan Megawati Soekarnoputri. Sahar menjelaskan alasan historis mengapa PBB lebih memilih SBY dalam menghadapi pilpres Juli mendatang. Katanya, ini lantaran sejak pilpres 2004 silam, PBB memang sudah sehati dengan Demokrat untuk mensukseskan SBY menjadi presiden.
“Saat itu (pada pemilu 2004, red) PBB berada dalam koalisi mengusung pasangan SBY-JK. Dan perlu saya tegaskan, koalisi itu belum berakhir hingga saat ini. Kita masih dalam satu perahu,” ujar Sahar usai pertemuan dengan petinggi Partai Demokrat di sebuah hotel di Jakarta, Selasa (14/4).
Dia membenarkan keterangan Ketua DPP Demokrat Ruhut Sitompul bahwa PBB telah resmi meneken kontrak koalisi dengan Demokrat. Dia juga membenarkan keterangan Ruhut, memang dalam kontrak koalisi yang baru saja diteken itu materinya masih bersifat umum, yakni berupa penegasan bahwa PBB berada dalam gerbong koalisi yang akan mengusung SBY sebagai capres.
Mengenai siapa cawapres yang bakal dipasangkan dengan SBY nantinya, Sahar menyatakan hal itu belum masuk dalam agenda pertemuan. Sebelumnya kepada JPNN Ruhut mengatakan, Demokrat dengan PBB baru saja resmi menandatangani ‘ijab kabul’. “Tarafnya sudah tidak pacaran lagi. Kami sudah saling tanda tangan koalisi,” ungkap Ruhut.(sam/JPNN)
JAKARTA – Sekretaris Jnederal Partai Bulan Bintang (Sekjen PBB) Sahar L Hassan menyatakan, partainya memang lebih suka berkoalisi dengan SBY
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Para Siswa SMP Avicenna Dinilai Tampil Keren di TEDx Youth Event
- Ini Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel
- Lestari Moerdijat Sebut Harkitnas Momentum Menyatukan Kekuatan Setiap Anak Bangsa
- Bagaimana Kondisi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD? Begini Penjelasan Brigjen Hariyanto
- Hendak Tawuran, Lima Remaja di Senen Ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat
- Maruarar Sirait dan Sejumlah Tokoh Aktivis Menginisiasi Pemberian Penghargaan Kepada Akbar Tandjung