False Flag Rocky Gerung

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

False Flag Rocky Gerung
Rocky Gerung. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau seseorang berbuat baik berharap dari langit, artinya dia tidak jujur berbuat baik. Itulah prinsip humanisme.

Pandangan Rocky disanggah oleh Prihandoyo Kuswanto pendiri ‘’Rumah Pancasila’’.

Menurutnya, Pancasila adalah ideologi negara yang mendasari semua undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Rocky tidak sependapat. Menurutnya, negara yang ngotot berideologi hanyalah negara komunis dan fasis seperti Korea utara dan kala Jerman berada di masa nazisme.

Berideologi hanya bisa dilakukan oleh manusia. Bukan negara. Baginya, negara adalah barang mati, bersifat abstrak dan tak perlu berideologi.

Rocky menyebut banyak orang yang dangkal perspektifnya. Dia mempertanyakan apa yang mau dicapai oleh negara dengan berideologi dan apa yang mau dicapai oleh manusia dengan berideologi?

Bahwa yang berideologi adalah orang konkret dan hidup. Kalau orang mati tidak perlu berideologi. Negara yang berideologi adalah negara yang mati.

Mengenai gagasan Daniel Rosyid untuk kembali ke UUD-1945 Rocky mengingatkan supaya berhati-hati agak gerakan ini tidak dibajak dan dimatikan di tengah jalan.

Dalam Pilpres 2024 mendatang, Rocky mengingatkan bahwa kekuatan sukarelawan rakyat akan menentukan nasib demokrasi pasca-2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News