FAO Optimistis Mentan SYL Bisa Lewati Krisis Pangan Global

FAO Optimistis Mentan SYL Bisa Lewati Krisis Pangan Global
Perwakilan FAO untuk Indonesia, Rajendra Arya. Foto: Kementan

Oleh karena itu, yang paling penting dari acara ini menghadirkan konsolidasi emosional semua pihak yang bertanggung jawab dengan pertanian.

"Peringatan Hari Krida Pertanian ke 50 ini kita meneguhkan tekad semangat dan kemauan agar tahun ini kita hadapi pertanian yang harus lebih baik, lebih maju lebih Mandiri, dan lebih modern lagi," ujarnya.

Mentan SYL mengapresiasi Gerakan IP400.

Sebab, ini merupakan cara baru, inovasi, dan bisa dijadikan sebuah motivasi bagi semua pihak.

Karena itu, hadirnya Gerakan IP400 itu untuk memindahkan paradigma rakyat menjadi sebuah edukasi bahwa 4 kali bertanam dan panen dalam satu tahun itu hal yang sangat pasti.

"Kalau tiga kali, kami boleh diangkat sebagai sesuatu yang terus maju. Tapi kalau 4 kali itu luar biasa itu," tegasnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan penerapan pola tanam padi IP400 merupakan salah satu langkah yang tidak hanya meningkatkan produksi atau ketersediaan beras dalam negeri, tetapi mendukung akselerasi Indonesia mengekspor beras.

Gerakan IP 400 bertujuan meningkatkan luas tanam dan produksi untuk ketahanan pangan, penghasilan petani meningkat, dan sekaligus sebagai solusi penurunan luas tanam akibat alih fungsi lahan sawah.

Perwakilan FAO untuk Indonesia, Rajendra Aryal mengapresiasi kebijakan dan program kerja yang dijalankan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News