Fatah Resmi Kuasai Gaza, Ini Dampak Positifnya Bagi Penduduk

Fatah Resmi Kuasai Gaza, Ini Dampak Positifnya Bagi Penduduk
Warga Palestina di Gaza merayakan ditandatanganinya perjanjian rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. Foto: Reuters

jpnn.com, GAZA - Rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah mulai berjalan. Kemarin, Rabu (1/11) Hamas menyerahkan lima titik pelintasan di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir serta Israel. 

Otoritas Palestina (PA) yang berisi orang-orang dari kelompok Fatah langsung mengambil alih pos pelintasan di Erez dan Karem Shalom yang berbatasan langsung dengan Israel serta pos pelintasan di Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir.

’’Kami berharap penyerahan kontrol ini akan membuat kualitas hidup penduduk Palestina di Jalur Gaza membaik,’’ ujar Hazem Qassem, juru bicara Hamas.

Hal senada diungkapkan Osama Qawasmeh, juru bicara Fatah. Dia meyakini bahwa penerapan konkret dari rekonsiliasi nasional itu akan membuat kehidupan penduduk lebih mudah.

Penduduk bisa keluar masuk untuk urusan pengobatan, mendapatkan beasiswa di universitas, maupun sekadar jalan-jalan. Hal itu sulit dilakukan saat pintu-pintu perbatasan dijaga Hamas.

Selama ini hubungan Israel dan Mesir dengan Hamas memang tidak baik. Dua negara itu yakin bahwa Hamas adalah kelompok terorisme yang merongrong negara mereka.

Saat di bawah kendali Hamas, Jalur Gaza ibarat penjara berukuran raksasa. Wilayah tersebut diblokade Israel maupun Mesir. Akses penduduk ke dunia luar sangat terbatas.

Namun, kini situasinya terasa berbeda. Di Rafah, ada mural baru yang berukuran besar dengan gambar Abbas dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Bendera Mesir dan Palestina juga berkibar di beberapa titik.

Kemarin, Rabu (1/11) Hamas menyerahkan lima titik perlintasan di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir serta Israel

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News