Fatur Rahman Meninggal Dunia dalam Kondisi Memilukan, Kami Ikut Berbelasungkawa

Fatur Rahman Meninggal Dunia dalam Kondisi Memilukan, Kami Ikut Berbelasungkawa
Kami ikut berbela sungkawa. Ilustrasi Foto: pixabay

“Murni laka kerja, bukan tindak kriminal atau kesengajaan yang mengarah ke pembunuhan,” katanya, Sabtu (13/7).

Menurut kapolsek, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban, ditemukan tali pengikat alat untuk mengambil sampel limbah, yang masih dalam kondisi terikat pada pinggang korban. Diduga saat itu korban sengaja mengikatkan tali itu ke tubuhnya.

“Padahal menurut aturan kerjanya tidak demikian. Harusnya tali tidak boleh diikatkan pada badan. Ya, namanya mungkin sudah jalan kematian korban. Kita tidak tahu rencana Tuhan,” ungkapnya.

Lebih jauh dijelaskannya, alat pengambil sampel limbah terbuat dari besi dan cukup berat. Kemungkinan korban terpeleset karena tertarik tali ketika alat pengambil sampel itu dilemparkan ke arah kolam limbah.

“Dari hasil olah TKP, ditemukan tali alat pengambil sampel limbah terlilit pada jenazah korban. Mungkin karena itulah korban tertarik ke dalam kolam penampungan limbah,” terangnya.

Usai ditemukan Jumat (12/7), jenazah korban dievakuasi sekitar pukul 09.30 WIB, kemudian dibawa ke RSUD Sultan Imannudin Pangkalan Bun untuk dilakukan visum.

"Keterangan saksi di lapangan juga mengatakan hal serupa. Namun kami terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi sembari menunggu hasil visum," pungkasnya.

Sementara itu, pihak perusahaan tempat korban bekerja sangat menyesalkan kejadian tersebut dan menyatakan siap bertanggung jawab atas laka kerja itu. "Kami menyesalkan hal ini, kami kehilangan keluarga kami," kata Community Development Officer (CDO) PT GSDI, Suryono.

Seorang karyawan PT Gunung Sejahtera Dua Indah (GSDI) bernama Fatur Rahman meninggal dunia dalam kondisi sangat memilukan dan mengerikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News