Femen, Kelompok Perempuan Demonstran yang Menolak Euro 2012
Sempat Diusir Ibu karena Berdemo Topless
Sabtu, 30 Juni 2012 – 12:01 WIB
Femen memilih Euro 2012 sebagai momen untuk menyuarakan kemarahan kepada pemerintah Ukraina yang korup dan tak adil kepada perempuan. Memilih topless sebagai bentuk kemerdekaan atas tubuh.
AGUNG PUTU ISKANDAR, Kiev, Ukraina
TANGAN kiri Rostov Kharchenko sedang memegang telepon di telinga ketika tangan kanannya menulis alamat pada secarik kertas. Lelaki yang akrab dipanggil Rosty itu lantas menyerahkan secarik kertas tersebut kepada Jawa Pos. "Jalan Mihailovskaya nomor 21," kata lelaki gempal tersebut setelah mengakhiri pembicaraan di telepon.
Alamat tersebut adalah tempat markas Femen. Tidak sembarang orang mengetahui alamat itu. Ada beberapa "jalur" yang harus dilalui sebelum mendapat kesempatan bertemu dengan mereka.
Rosty mengetahui alamat itu setelah menelepon beberapa koleganya yang kenal dengan beberapa pimpinan Femen. Sebelum alamat tersebut diberikan, Rosty menanyakan profil Jawa Pos. "Mereka tidak mau sembarangan menerima orang wawancara. Harus jelas medianya," kata Rosty.
Femen memilih Euro 2012 sebagai momen untuk menyuarakan kemarahan kepada pemerintah Ukraina yang korup dan tak adil kepada perempuan. Memilih topless
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor