Ferdinand: Banyak yang Berpikiran Pendek Memprovokasi

Ferdinand: Banyak yang Berpikiran Pendek Memprovokasi
Ferdinand Hutahaean yang sudah mualaf menganggap sejumlah orang memprovokasi dan menudingnya melakukan penistaan agama. Ilustrasi Foto/dok: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean menyatakan kegaduhan tentang cuitannya tentang Tuhan dipicu adanya provokasi dari orang-orang yang tidak paham mengenai identitasnya.

Salah satunya, menurut Ferdinand, Ketua Umum KNPI Haris Pertama yang selalu menyebutnya sebagai nonmuslim dan menyeret cuitannya ke persoalan penistaan agama mayoritas.

"Itulah masalahnya dan mereka yang bikin in gaduh. Makanya kemarin, saya bilang saya dengan tim sedang mengkaji melaporkan balik, karena ada informasi tidak benar disampaikan," ucap Ferdinand kepada JPNN.com, Sabtu (8/1).

Informasi tidak benar itu berkaitan dengan identitas mantan politikus Demokrat itu yang sudah mualaf sejak bersyahadat pada 2017.

Namun, Ferdinand yang mengaku dinasihati guru-gurunya agar memaafkan pelapor, sehingga dia masih berpikir ulang untuk melaporkan balik Haris Pertama.

"(Dinasihati) kamu harus semakin dewasa dan pintar dalam beragama, sudah, maafkan. Ya, saya mengikuti guru-guru saya. Kita lihat nanti ke depan seperti apa,' tutur Ferdinand.

Direktur eksekutif Indonesia Police Monitoring (IPM) itu juga menambahkan, masalah hukum yang dia hadapi terjadi lantaran banyak pihak yang persepsi.

"Intinya, ini banyak orang yang berpikiran pendek. Berilmu dangkal, memprovokasi dengan narasi-narasi, apalagi dengan basis informasi yang tidak mereka ketahui persis Ferdinand itu siapa," ucap Ferdinand.

Ferdinand Hutahaean yang sudah mualaf menganggap sejumlah orang memprovokasi dan menudingnya melakukan penistaan agama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News