Ferdinand Menduga Inilah Target Irjen Napoleon Bicara soal Akidah, Lumayan Tajam

Ferdinand Menduga Inilah Target Irjen Napoleon Bicara soal Akidah, Lumayan Tajam
Terdakwa kasus dugaan suap penghapusan red notice Joko Tjandra, Irjen Pol Napoleon Bonaparte menjalani sidang eksepsi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/11). Foto; Ricardo/JPNN.com

Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri Irjen Pol Napoleon Bonaparte divonis 4 tahun penjara.  

Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) meyakini jenderal bintang dua Polri itu menerima suap sebesar USD 370 ribu dan SGD 200 ribu dari Djoko Tjandra untuk menghapus status red notice dan DPO di Imigrasi.

Hakim menyebut keterangan sejumlah saksi berikut barang bukti telah menunjukkan adanya pemberian uang dari Djoko Tjandra melalui Tommy Sumardi kepada Napoleon.

Namun, Irjen Napoleon bermanuver sejak berada di balik jeruji besi. Dia memukuli tersangka kasus penistaan agama Muhammad Kece.

Selanjutnya, Irjen Napoleon menuliskan surat terbuka berisi pengakuan dan alasan mengapa memukuli Muhammad Kece.

Alumnus Akpol 1988 itu kembali menulis surat terbuka setelah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

Berikut empat poin isi surat terbuka kedua Irjen Napoleon:

1. Hari ini aku berteriak, aku bukan koruptor seperti yang dibilang pengadilan sesat itu.

Ferdinand Hutahaean menanggapi surat terbuka Irjen Napoleon Bonaparte yang berbicara soal akidah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News