Festival Golo Koe, Membangun Pemahaman Generasi Muda soal Pangan Lokal & Perubahan Iklim
"Para peserta terpilih nantinya akan berkesempatan magang bersama organisasi masyarakat sipil serta berkontribusi langsung terhadap ketahanan pangan Indonesia,” ujar Gina Karina.
Generasi muda harus berjejaring, berkolaborasi, dan menghadirkan gerakan yang lebih besar dalam menghadapi isu perubahan iklim, sambungnya.
Pada kesempatan tersebut, peserta dimanjakan dengan sajian 1.700 gelas kopi dan minuman rempah, serta 1700 olahan pangan lokal khas Manggarai Raya di area Pojok Dapur Mama. Tidak sekadar untuk melepas rasa lapar dan dahaga, dalam penyajiannya Pojok Dapur Mama tidak menyediakan makanan berbahan baku terigu dan disajikan tanpa plastik.
“Pesan bahwa masyarakat NTT memiliki ketahanan pangan yang tangguh melalui pemanfaatan potensi pangan lokal yang ramah lingkungan, dan rendah emisi," tegas Said Abdullah, koordinator Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan.
Direktur Program Yayasan KEHATI Rony Megawanto mengatakan pihaknya akan terus mendorong program adaptasi perubahan iklim. Dalah satunya melalui aksi lokal oleh masyarakat seperti mengonsumsi pangan lokal, termasuk sorgum. (esy/jpnn)
Yayasan KEHATI menggelar Festival Golo Koe demi untuk memberi pemahanan terhadap generasi muda soal ketahanan pangan lokal dan dampak perubahan iklim.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad
- HPL Badan Bank Tanah Ciptakan Lapangan Pekerjaan dan Pemerataan Ekonomi
- Frans Go: Komitmen Membangun NTT Tak Mesti Jadi Gubernur
- Kisah Inspiratif AO PNM Mekaar, Keluar Zona Nyaman Demi Keluarga
- Ikhtiar PIS Menekan Dampak Pemanasan Global
- Pemprov Sumsel & Kedubes Kanada Berkolaborasi, Perkuat Penanganan Perubahan Iklim
- Indonesia Technology Investment Summit 2024: Solusi Berkelanjutan di Era Digital