Festival Rujak Uleg 2017, Wujud Nyata Bhinneka Tunggal Ika

Festival Rujak Uleg 2017, Wujud Nyata Bhinneka Tunggal Ika
Tim rujak uleg Dispendukcapil Kota Surabaya berfoto di pintu gerbang Kya Kya Jalan Kembang Jepun. Foto Satria Nugraha/Radar Surabaya/JPNN.com

Sejurus kemudian, Risma langsung menguleg. Ia tak sendirian. Risma ditemani oleh Direktur Radar Surabaya, Lilik Widyantoro, Konjen Amerika Serikat di Surabaya, Heather Variava, serta sejumlah tamu undangan dari instansi Forpimda dan swasta.

Total ada 15 ulegan di atas cobek raksasa itu yang digenggam dan dibuat mengulek rujak bareng-bareng.

Ulegan Risma dengan para tamu undangan itu menandai dimulainya gelaran Festival Rujak Uleg 2017 di Jalan Kembang Jepun, Minggu pagi (14/5).

Risma menyebut bahwa Festival Rujak Uleg ini memiliki banyak makna. Salah satunya, menurut dia, rujak uleg adalah lambang nyata dari Bhinneka Tunggal Ika.

“Rujak uleg kan terdiri dari beragam bahan dan bumbu. Bahan dan bumbu yang beda-beda itu disatukan hingga menciptakan rasa yang nikmat. Artinya, segala perbedaan jika disatukan akan jadi indah,” ujarnya di sela acara.

Selain itu, lanjut dia, event tersebut juga melambangkan semangat persatuan di tengah segala perbedaan.

Hal itu terlihat dari asal usul para peserta yang beragam. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari mancanegara.

“Pesertanya berasal dari mana-mana. Ada yang dari luar negeri juga. Tapi, kita di sini semua satu, tak ada perbedaan,” lanjutnya.

Total, peserta Festival Rujak uleg kemarin mencapai 1.500 orang. Mereka terbagi dalam 300 grup.

Festival Rujak Uleg yang digelar atas kerja sama Pemkot Surabaya dan Radar Surabaya di Jalan Kembang Jepun, Minggu (14/5) pagi, berlangsung supermeriah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News