Fiersa Besari, Seorang Penulis, Musisi hingga Ekspedisi Atap Negeri

Fiersa Besari, Seorang Penulis, Musisi hingga Ekspedisi Atap Negeri
Fiersa Besari. Foto: Humas Kemenpora

Meskipun sebagian besar karyanya dicap sebagai "lagu galau", Bung Fiersa tidak melihat hal itu sebagai sesuatu yang negatif. Ia justru mengatakan bahwa kegalauan adalah hal yang wajar dan semua orang berhak memiliki perasaan demikian. Hal yang salah adalah ketika galau tidak dimanfaatkan menjadi sesuatu.

Ia berpesan kepada generasi muda Indonesia agar mengolah perasaan galau tersebut menjadi sesuatu yang bernilai.

"Bahkan dulu para pahlawan negeri ini, orang- orang yang memerdekakan negeri adalah orang yang galau akan keadaan negara ini, galau akan sesuatu yang besar. Dan mereka mengerti ada yang salah sampai mereka mau bergerak. Dan anak muda entah mau galau karena pasangannya, entah mau galau dengan kondisi sosial-politik negeri ini, entah karena mau galau karena ada wabah virus yang menyebar, tapi manfaatkan kegalauan ini untuk berkarya, jadikan kegalauan itu untuk membuat sesuatu, manfaatkan untuk bergerak dan menggerakkan orang lain," pesanya.

Januari 2020 ia memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia panggung dan kembali mendekatkan diri dengan alam. Ia ingin keluar dari zona nyaman yang memanjakan diri sendiri, maka tercetuslah Ekspedisi Atap Negeri, dimana Bung Fiersa akan mendaki 33 gunung yang tersebar diseluruh provinsi di Indonesia, kecuali Jakarta.

Lewat ekspedisi ini ia ingin membuat seuatu yang akan terkenang, lebih dari sekedar aktifitas naik - turun gunung.(ikl/jpnn)

Fiersa Besari berpesan kepada generasi muda Indonesia agar mengolah perasaan galau tersebut menjadi sesuatu yang bernilai.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News