Filipina Longgarkan Pembatasan COVID-19, Ada Hadiah Spesial untuk Anak-Anak

Filipina Longgarkan Pembatasan COVID-19, Ada Hadiah Spesial untuk Anak-Anak
Seorang warga bereaksi saat mendapatkan vaksinasi COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca di Paroki Hati Kudus Yesus, Quezon City, Metro Manila, Filipina, Senin (17/5/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Eloisa Lopez/rwa.

jpnn.com, JAKARTA - Filipina melonggarkan pembatasan terkait COVID-19 dengan mengizinkan anak-anak keluar rumah untuk dapat kembali ke taman, taman bermain, dan jalur pendakian di wilayah ibu kota dan beberapa provinsi lain setelah laju infeksi corona menurun.

Anak-anak berusia lima tahun ke atas, yang sebelumnya terkurung di dalam ruangan, juga akan diizinkan pergi ke lokasi wisata luar ruangan dan tempat makan, juga berolahraga tanpa kontak fisik di luar, kata juru bicara presiden, Harry Roque.

"Anak-anak harus diawasi oleh orang dewasa dan mematuhi standar minimum kesehatan masyarakat, seperti mengenakan masker wajah dan menjaga jarak," kata Roque dalam pernyataan pada Jumat.

Pandemi telah menghancurkan ekonomi Filipina dan memicu jutaan orang kehilangan pekerjaan, sehingga mendorong pembuat kebijakan untuk menyerukan pelonggaran tindakan penguncian untuk membantu meningkatkan pengeluaran domestik.

Tingkat infeksi COVID-19 telah turun dari puncaknya pada Maret dan April dengan semakin banyak orang yang divaksin. Tetapi, para pejabat mengatakan beberapa pembatasan harus dipertahankan di dalam dan di luar wilayah ibu kota mengingat ancaman yang ditimbulkan oleh varian baru.

Sekolah-sekolah di negara itu tetap tutup, pertemuan sosial masih dibatasi, dan layanan transportasi umum beroperasi di bawah kapasitas.

Hingga 8 Juli, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Filipina mencapai 1,46 juta, sedangkan jumlah kematian mencapai lebih dari 25.700 jiwa.

Sementara itu, kasus telah turun menjadi sekitar 30.000 seminggu sejak Mei, kira-kira setengah dari hampir 60.000 dalam beberapa minggu pada Maret dan April, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Filipina.

Pandemi telah menghancurkan ekonomi Filipina dan memicu jutaan orang kehilangan pekerjaan, sehingga mendorong pembuat kebijakan untuk menyerukan pelonggaran tindakan penguncian

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News