Film G 30 S/PKI, Ternyata Adegan Penyiksaan Sudah Diperhalus

Film G 30 S/PKI, Ternyata Adegan Penyiksaan Sudah Diperhalus
Jajang C Noer ditemui di Kediamannya di Cipete, Jakarta, Senin (25/9/17). FOTO: FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS

Untuk pemeran figuran yang berjumlah banyak, Arifin meminta bantuan komunitas teater, agensi, dan bahkan tentara sungguhan untuk terlibat dalam filmnya.

Saking detailnya Arifin mengarahkan sebuah adegan, istri Letjen Ahmad Yani, Yayu Rulia Ahmad Yani, sempat shock begitu mengetahui apa yang terjadi terhadap suaminya pada 1965.

Ketika peristiwa itu terjadi, Yayu tidak berada di rumah. Anak-anaknyalah yang menjadi saksi penembakan Yani oleh pasukan penculik.

”Begitu lihat adegan penembakan dan jenazah Yani yang diseret, Yayu langsung kaget dan shock,” ujar Jajang.

Setting lokasi syuting pun tak lepas dari sentuhan Arifin. Rumah para jenderal yang menjadi lokasi syuting diatur sedemikian rupa sehingga benar-benar mencerminkan kondisi saat peristiwa penculikan terjadi.

Sudut Istana Bogor yang dijadikan lokasi syuting dipilih yang bernuansa lama untuk menghadirkan situasi zaman dulu.

Bahkan, Arifin dan krunya sampai menutupi beberapa jendela di markas Kostrad supaya bangunan-bangunan baru yang belum ada pada 1965 tidak terlihat.

Agar semua adegan bisa dieksekusi secara detail, Arifin punya metode khusus. Sebelum syuting, dia mengajak semua aktor, aktris, dan kru yang terlibat dalam sebuah adegan untuk berlatih atau semacam tes kamera.

Untuk adegan penyiksaan di Film G 30 S/PKI, Arifin C Noer telah memperhalusnya, tak sampai hati jika harus memasukkan adegan-adegan penyiksaan ekstrem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News