Filosofi di Balik Rabu Pon, Hari Favorit Presiden Jokowi untuk Umumkan Keputusan Besar
"[Buku] itu isinya filosofi budaya Jawa semua, yang dirangkum oleh Pak Harto, baik itu hasilnya dari secara lisan, dari para kiai, kemudian guru-guru agama, raja-raja ada yang di Jawa maupun seluruh Nusantara," kata Gatot.
Buku tersebut juga merinci bagaimana Suharto berpegang pada hitungan Jawa dalam menentukan waktu peresmian acara ataupun proyek,
Margana mengatakan, meski pemerintahan Suharto dituduh melakukan praktik buruk seperti nepotisme, hal tersebut dipandang sebagai "sesuatu yang biasa" dalam kebudayaan Jawa.
"Nepotisme itu, bagi yang berakar dalam kebudayaan Jawa, budaya feodal Jawa sebetulnya bukan sebuah kejahatan, tapi dalam ekonomi modern, demokrasi, good governance itu kan kejahatan ya," katanya.
"Dalam kebudayaan Jawa, nepotisme itu dianggap kekeluargaan, pertemanan, dan [sebagai wujud] solidaritas sosial."
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Bagi masyarakat Jawa, hari ini bukanlah Rabu biasa, melainkan Rabu Pon. Apa yang membuatnya istimewa?
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- 5 Berita Terpopuler: Daftar Verval Honorer BKN Keluar, yang Non-Database Jangan Berharap, soal PPPK Part Time Bagaimana?
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Bank Dunia Mengakui Indonesia Berhasil Memberantas Kemiskinan Ekstrem
- Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren dan Keluarganya
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia