Fokus Biayai Infrastruktur, Mandiri Kucurkan Rp 100 Triliun

Kredit tersebut terbagi atas Rp 15,4 triliun untuk jalan tol, Rp 32,1 triliun untuk tenaga listrik, Rp 37,1 triliun untuk transportasi (bandar udara, pelabuhan dan kereta api), serta Rp12,4 triliun untuk telekomunikasi.
”Proyek tol merupakan sektor yang paling menantang karena pembebasan lahan yang bisa membuat mundur target waktu. Tahun depan kami perkirakan masih bisa menggenjot sektor perkebunan seperti kelapa sawit karena harganya sudah mulai membaik. Selain itu juga kami kejar sektor padat karya yang positif untuk pembangunan,” bebernya.
Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Penyaluran KUR pada periode Januari-September 2016 mencapai Rp 8,8 triliun atau 68,0 persen dari target penyaluran di tahun ini sebesar Rp 13 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, perseroan menjaga konsistensi dalam mendukung pembangunan nasional.
Perseroan juga memutuskan untuk meningkatkan biaya pencadangan Rp 8,5 triliun menjadi Rp15,9 triliun pada September 2016 sebagai bentuk antisipasi. (ers/jos/jpnn)
JAKARTA – PT Bank Mandiri menjadikan sektor infrastruktur sebagai salah satu pasar utama. Bank pelat merah itu memprediksi, penyaluran kredit
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Krakatau Steel Mencatatkan Pendapatan Rp 15,42 Triliun Pada 2024
- Lewat New BIONS, BNI Bidik Investor Muda Kelola Investasi
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Mei 2025 Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- Kini Indonesia Punya Mobil Listrik Merek Nasional, Begini Penampilannya
- Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di Sektor Kepabeanan Lewat Kolaborasi Lintas Instansi
- Waka MPR Eddy Soeparno Optimistis MBG hingga Kopdes Merah Putih Bikin Ekonomi Tumbuh