Fokus pada Strategi Utama, BNI Raih Laba Bersih Rp7,7 triliun

Selain itu, kinerja positif ini merupakan hasil dari upaya disiplin manajemen dan seluruh karyawan yang senantiasa bersinergi untuk mempercepat transformasi digital.
Di samping itu, pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) tumbuh 21,0% YoY, yang tercapai dengan adanya struktur pendanaan berbiaya murah yang kuat, di mana berkontribusi dalam recovery Net Interest Margin (NIM) sebesar 50 basis point YoY.
Pendapatan Bunga Bersih (NII) meningkat 17,6% YoY, yaitu dari Rp 24,39 triliun dari Kuartal 3 – 2020 menjadi Rp28,70 triliun pada Kuartal 3 – 2021.
Pertumbuhan NII ini merupakan efek pendistribusian kredit BNI yang masih tumbuh 3,7% YoY, yaitu dari Rp 550,07 triliun pada Kuartal 3 – 2020, menjadi Rp 570,64 triliun pada Kuartal 3 – 2021.
Pada Kuartal 3 – 2021, BNI terus melanjutkan fokus untuk memperkuat permodalan sehingga BNI memiliki struktur modal yang kuat dalam mendukung ekspansi bisnis.
Pada September 2021, BNI sukses menerbitkan $600 juta perpetual bond dengan 2,7 kali oversubscribed (di atas jumlah yang ditawarkan), yang dapat dikategorikan sebagai tambahan modal inti utama bagi BNI.
Penerbitan ini merupakan yang pertama dilakukan oleh perbankan di Indonesia.
Dengan adanya penerbitan AT-1 ini, modal inti BNI naik 140 basis point sehingga rasio CAR dan Tier 1 BNI per September 2021 meningkat menjadi masing-masing 19,9% dan 17,8%, sudah mendekati rasio bank pesaing lainnya.
Transformasi digital memang menjadi salah satu strategi utama BNI untuk dapat melayani nasabah dengan lebih baik.
- BNI Emirates Travel Fair 2025 Hadir Dengan Berbagai Penawaran Menarik
- BRI Insurance Catat Laba Rp 702 Miliar di 2024, Tumbuh 45 Persen
- FIF Cetak Laba Bersih Rp 1,13 Triliun di Kurtal I 2025, Naik 2,92 % Secara Tahunan
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan