Formasi Indonesia Moeda Mendukung Gerakan Sekali Putaran di Pilpres 2024

Formasi Indonesia Moeda Mendukung Gerakan Sekali Putaran di Pilpres 2024
Koordinator Nasional Formasi Indonesia Moeda (FIM) Syifak Muhammad Yus saat kegiatan Kopi Darat (Kopdar) bertajuk “Kawal Agenda Rakyat: Pilpres 2024 Sekali Putaran untuk Indonesia Maju” di Gori Artisan Coffee, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (22/12/2023). Foto: Dok. FIM

Pertama, hemat waktu. Jika Pilpres 2024 berjalan sekali putaran, maka akan segera diketahui pemenangnya pada Februari 2024, tidak perlu menunggu hingga Juni 2024 dan gejolak politik pilpres segera berakhir.

“Tentu akan kita kawal gerakan sekali putaran ini. Karena akan menjamin kepastian politik (pengambil kebijakan) dan ekonomi (pelaku usaha), dan agenda rakyat lainnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan kata lain, lebih cepat pilpres berakhir (sekali putaran), lebih cepat situasi nasional terhindar dari ketegangan politik yang bisa berujung pada polarisasi dan instabilitas nasional,” ujar Syifak.

Kedua, hemat biaya. Apabila Pilpres berlanjut pada putaran kedua, maka itu membutuhkan tambahan biaya sebesar kurang lebih Rp 17 triliun.

“Sebaliknya, apabila pilpres berlangsung sekali putaran, maka hal itu akan menghemat anggaran. Anggaran sebesar 17 triliun bisa dikembalikan ke kas negara, dan dapat digunakan untuk kepentingan rakyat, atau dialokasikan untuk program pemerintah lainnya,” paparnya

Ketiga, Pilpres 2024 sekali putaran akan membuat Indonesia lebih damai untuk mencegah kekhawatiran munculnya potensi polarisasi politik ekstrem yang menajam pada putaran kedua.

Sebab melihat dinamika politik terakhir, posisi Anies Baswedan sudah mulai menggeser Ganjar Pranowo.

“Artinya pada putaran kedua Prabowo-Gibran berpotensi akan berhadapan dengan Anies-Muhaimin yang notabene didukung oleh para pencetus politik identitas seperi Ustaz Abdul Somad, Rizieq Shihab dan Ijtima’ Ulama. Kondisi pada Pilpres 2024 akan makin tajam ledakan polarisasinya, isu jual ayat dan mayat akan kembali menjadi narasi perbincangan di masyarakat. Itu tidak boleh terjadi,” ujar Syifak.

Lebih jauh, Syifak mengatakan hasil kajian Formasi Indonesia Moeda bahwa potensi polarisasi pada Pilpres 2024 bukan sekedar mitos, tapi nyata dan terjadi di masyarakat Indonesia. Hal itu didasari oleh dua hal.

Koordinator Nasional Formasi Indonesia Moeda (FIM) Syifak Muhammad Yus mendukung penuh gagasan Pilpres 2024 dapat berjalan sekali putaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News