Format Sulteng Desak Komnas HAM Periksa Petinggi Amman

Format Sulteng Desak Komnas HAM Periksa Petinggi Amman
Ratusan mahasiswa tergabung dalam Format Sulteng menggelar aksi demonstrasi menuntut penutupan PT Amman Mineral di depan Kampus STMIK BMP Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (22/12). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, PALU - Aksi menuntut penutupan PT Amman Mineral Nusa Tenggara kembali terjadi. Kali ini desakan untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran HAM perusahaan tambang terbesar di Indonesia itu datang dari Forum Mahasiswa Bersatu Sulawesi Tengah (Format Sulteng).

Ratusan mahasiswa tersebut menggelar aksi demonstrasi di depan Kampus STMIK BMP Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (22/12).

Dalam aksi ini mereka juga menyuarakan dukungan terhadap aksi mogok makan yang dilakukan mahasiswa dan warga Kabupaten Sumbawa Barat (Amanat KSB) di Komnas HAM sejak 13 Desember 2022 lalu. Lima orang diketahui telah dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatan yang memburuk.

“Kami mendukung penuh perjuangan mahasiswa dan rakyat NTB yang tergabung dalam Amanat KSB untuk terus melawan dan memperjuangkan hak-haknya yang dirampas PT Amman Mineral,” tegas Humas Format Sulteng, Ista Mujahadin Akbar dalam keterangan resmi, beberapa saat lalu.

Dalam aksinya Format Sulteng juga ikut membakar spanduk logo serta oknum petinggi Amman Mineral yang diduga terlibat dalam sejumlah pelanggaran HAM. Aksi simbolik ini dilakukan sebagai bentuk protes atas segala dugaan pelanggaran yang dilakukan perusahaan tambang emas terbesar kedua di Indonesia tersebut.

Format Sulteng, lanjut dia, juga meminta Komnas HAM untuk segera menindaklanjuti laporan Amanat KSB terkait sejumlah dugaan pelanggaran HAM dan kejahatan pencemaran lingkungan.

“Segera panggil dan periksa Direksi PT Amman Mineral atas serangkaian pelanggaran HAM dan kejahatan korporasi yang dilakukan pada rakyat Sumbawa Barat,” terang Akbar.

Dia menambahkan, tindakan membuang limbah merkuri sebesar 14 Ton per hari ke laut di daerah Nusa Tenggara Barat oleh Amman Mineral melanggar nilai-nilai kemanusia. Limbah merkuri tersebut jelas membuat kerusakan pada biota laut dan menjadikan Nelayan kesulitan mencari ikan dan terpaksa mencari hingga ke samudera Australia.

Aksi menuntut penutupan PT Amman Mineral Nusa Tenggara kembali terjadi, kali ini di Sulawesi Tengah (Sulteng)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News