Foto Dedek Gemes Disebar, Kalau Om Suka Tinggal Pesan di Muncikari
jpnn.com - SURABAYA – Pelajar SMP seharusnya memiliki banyak kegiatan positif di luar sekolah untuk menambah wawasan.
Namun, tidak dengan RA. Siswi sebuah SMPN di Kediri itu bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) yang dijajakan secara online.
Aktivitas esek-eseknya terungkap di sebuah hotel di Kediri. Tamu yang dilayani datang dari berbagai daerah, termasuk Surabaya.
Praktik prostitusi online itu diungkap tim cyber crime Ditreskrimsus Polda Jatim.
Polisi menangkap SB setelah mengantar RA ke sebuah hotel untuk melayani pria hidung belang.
Dalam penggerebekan tersebut, selain RA, polisi mengamankan SS dan WA.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Kombes Adityawarman menyatakan, SB ditangkap karena menjadi mucikari prostitusi online.
Dia memiliki 35 anak buah di wilayah Kediri dengan berbagai latar belakang. ''Ada yang siswa, ada juga yang SPG (sales promotion girl),'' katanya. Usianya 15-32 tahun.
SB memanfaatkan grup BBM dalam menjalankan bisnis itu. Dia menyebarkan PIN BBM-nya melalui internet.
Setelah terhubung, pelaku mengirim gambar-gambar perempuan anak buahnya. Setiap gambar disertai tarif yang dipatok.
Karena usianya beragam, tarifnya pun berbeda-beda. Semakin muda semakin mahal.
Adityawarman mengungkapkan, tarif untuk layanan short time Rp 1 juta-Rp 2 juta. Ada juga yang harganya Rp 700 ribu-Rp 800 ribu. Sekali booking biasanya untuk 1,5-2 jam.
Pria hidung belang pencari kenikmatan biasanya meminta foto PSK yang sesuai dengan kriterianya.
SURABAYA – Pelajar SMP seharusnya memiliki banyak kegiatan positif di luar sekolah untuk menambah wawasan. Namun, tidak dengan RA. Siswi sebuah
- 2 Pemuda Belanjakan Uang Palsu di Warung Madura, Begini Akibatnya
- Viral Bayar Kurang Makan di Warteg, Pria Ini Diamankan Polisi
- Waria Dibunuh, Motif Pelaku, Alamak
- Pelaku Ditangkap, Motif Pembunuhan Pengusaha di Boyolali Terungkap
- Ini Motif Mbak YS Membuang Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Majikan di Abu Dhabi
- Pulang dari Abu Dhabi, Pekerja Migran Ini Mengandung, Lalu Buang Bayinya di Sukabumi