FPKS DPR Menyerahkan Bantuan untuk Korban Tsunami di Banten

FPKS DPR Menyerahkan Bantuan untuk Korban Tsunami di Banten
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyerahkan bantuan kepada korban tsunami di Desa Karangsura dan Bulakan Kecamatan Cinangka, Serang, Banten, Sabtu (29/12). Foto: Fraksi PKS

“Kita apresiasi penetapan status darurat bencana pemkab dan pemprov Banten sampai tanggal 9 Januari. Dengan status ini semoga penanggulangan bencana berlangsung cepat dan efektif dengan dukungan penuh seluruh instansi pemerintah termasuk pendanaannya,” ungkap Jazuli.

Yang paling penting, menurut Jazuli, penanganan korban dilaksanakan dengan baik. Fokus pada penyelamatan, penyembuhan, dan pemulihan korban, termasuk pemenuhan kebutuhan hidup berupa pangan, sandang, dan papan.

Terakhir, Jazuli Juwaini meminta pemerintah pusat melalui BNPB, BMKG, dan BPPT memastikan sistem peringatan dini (early warning system) bencana tsunami pesisir selat sunda telah aktif dan berfungsi. Ini penting karena salah satu masalah bencana yang terjadi kemarin adalah tidak berfungsinya alat sistem peringatan dini.

“Mengingat aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terus aktif dan cuaca yang dinamis, Pemerintah harus memastikan alat early warning system berfungsi dan aktif. Termasuk memastikan kesiapan dukungan anggaran. Kita akui ada kegagapan informasi saat bencana kemarin. Tapi tidak perlu kita perpanjang lagi. Yang lalu kita evaluasi untuk kesiapsiagaan ke depan betapa pentingnya alat deteksi peringatan dini tsunami. Agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat potensi bencana yang terjadi," kata Jazuli.

Menurut anggota Komisi I DPR ini, kewaspadaan penting bukan saja supaya masyarakat siap siaga dan tetap tenang, tapi juga untuk memastikan penyelamatan dapat dilakukan dengan baik sehingga korban jiwa dapat diminimalisir.

Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, paling tidak ada 14.587 orang yang harus mengungsi akibat tsunami tersebut. Data sementara, ada 526 unit rumah, 14 hotel, 60 warung kuliner bibir pantai, 215 gazebo, dan 44 unit perahu yang rusak.

Sementara data korban jiwa terakhir berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban meninggal mencapai angka 429 orang dan lebih 1.500 orang luka-luka. Jumlah tersebut mencakup daerah Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.(fri/jpnn)


Mengingat aktivitas Gunung Anak Krakatau yang terus aktif dan cuaca yang dinamis, Pemerintah harus memastikan alat early warning system berfungsi dan aktif.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News