Franka Nadiem Makarim Ingatkan Ibu-Ibu DWP soal Pelajar Pancasila
Keempat, bergotong royong. Pelajar Indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela.
Kelima, bernalar kritis, yakni pelajar yang mampu secara objektif memproses informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi informasi dan menyimpulkan.
Keenam, pelajar yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Sementara, Ketua DWP Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Saraswari Nizam optimistis ibu Indonesia mampu menjalankan perannya di era Revolusi Industri 4.0 yang kian menantang.
Dia menyatakan bahwa perempuan harus cerdas, berilmu, berkepribadian, dan berbudi pekerti.
Saraswari mengatakan ibu harus menjadi pendidik yang baik bagi putra-putrinya, istri yang berbakti kepada suaminya, mandiri secara ekonomi untuk diri dan keluarga, bermanfaat bagi sosial kemasyarakatan.
“Jaga martabat perempuan Indonesia," pesan Saraswati Nizam.
Ketua DWP Kemendikbudristek Teti Aminudin memandang peran perempuan baik sebagai istri maupun sebagai ibu sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak.
Franka Nadiem Makarim mengatakan bahwa zaman memang sudah berubah, teknologi makin berkembang, tetapi peran ibu akan selalu bermakna.
- Pendaftaran KILA 2024 hingga 31 Mei 2024, Kemendikbudristek Gencarkan Sosialisasi
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia, PSF Menggelar Kegiatan Kejar Pijar
- Membedah Buku di UIN, BPIP: Nilai Universal Pancasila untuk Generasi Muda
- Pengangkatan PPPK 2024 Fokus untuk Penyelesaian Honorer, P1 Swasta Kejepit
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham
- Sajikan Tayangan Budaya, Indonesiana.TV Sabet Penghargaan