Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock

Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
Freddie Mercury dalam salah satu aksi panggungnya bersama Queen. Foto: Instagram/officialqueenmusic

Zanzibar

Bomi Bulsara adalah kasir bagi pemerintah Inggris di Pengadilan Tinggi Zanzibar. Pria berdarah Persia itu beristrikan Jer Behranji.

Bomi memperoleh nama Bulsara dari tempat kelahirannya di Bulsar, sebuah kota di sebelah utara Mumbay, India. Pada Kamis, 5 September 1946, pasangan suami istri itu dikaruniai momongan yang akhirnya dikenal dengan nama Freddie Mercury.

Bomi memberikan nama Farrokh Bulsara untuk bayi yang lahir di Rumah Sakit Pemerintah Zanzibar itu. Zanzibar -sebuah pulau di sebelah timur pesisir Afrika- merupakan protektariat Britania Raya.

Di Zanzibar pula Freddie setidaknya mengenal hal-hal berbau Arab. Gedung tempat ayahnya berkantor adalah sebuah bangunan bernama Bait al-Ajaib peninggalan Sultan Sayyid Barghash pada pengujung abad ke-19.

Meski demikian orang tua Freddie adalah penganut Zoroastrianisme atau Majusi, sebuah agama dari Persia Kuno. Pengarang kondang Karen Armstrong yang menulis buku Sejarah Tuhan menyebut Zoroaster sebagai pelopor Zoroastrianisme telah berjasa mengenalkan dikotomi kebaikan dan kejahatan, sebuah paradigma yang masih bertahan hingga sekarang.

Lagu Bohemian Rhapsody karya Queen seolah sudah ditakdirkan menjadi magnum opus yang kekal, namun terus menyisakan misteri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News