Freeport Dinilai Belum Beri Kontribusi Bagi Kesejahteraan Masyarakat

Freeport Dinilai Belum Beri Kontribusi Bagi Kesejahteraan Masyarakat
Tambang Emas di Papua/ Dok Cepos

jpnn.com - JAKARTA - Persepsi masyarakat terhadap keberadaan PT Freeport di Indonesia masih negatif. Terutama dari sisi kontribusi bagi rakyat Papua, pembagian keuntungan, dan itikad perusahaan asal Amerika Serikat tersebut dalam menghormati hukum di Indonesia. 

Demikian hasil survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median) ‎terhadap 1.100 responden di 34 provinsi pada 20 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016 lalu. Survei dilakukan dengan teknik multistage random sampling dan memerhatikan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

“Kami bertanya kepada publik terkait kontribusi PT Freeport terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua setelah lebih dari 48 tahun melakukan aktivitas penambangan emas danTembaga di bumi Papua," ujar ‎Direktur Riset Median, Rico Marbun,‎ Kamis (7/1).

Menurut Rico, 70,35 persen responden merasa PT Freeport belum adil membagi keuntungan. 3,49 persen menjawab sudah adil dan yang tidak menjawab sebanyak 26,16 persen.

“Temuan ini merupakan tamparan bagi PT Freeport ketika keberadaannya selama puluhan tahun di Indonesia dianggap belum memberi keuntungan yang adil bagi bangsa Indonesia secara umum,” ujarnya.

Temuan lain, hasil survei juga menyatakan ‎ 42,61 persen publik beranggapan  PT Freeport belum menghormati hukum dan‎ peraturan di Indonesia. Hanya 22,97 persen menjawab sudah, sementara 34,41 persen sisanya tidak menjawab. 

"‎Survei kami lakukan dengan margin of error sebesar +/- 3 persen,  tingkat kepercayaan 95 persen," ujar Rico.(gir/jpnn)


JAKARTA - Persepsi masyarakat terhadap keberadaan PT Freeport di Indonesia masih negatif. Terutama dari sisi kontribusi bagi rakyat Papua, pembagian


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News