FSGI Pastikan Ada Jual Beli Kunci Jawaban UN
jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti memastikan terjadi jual beli kunci jawaban Ujian Nasional (UN) tingkat SMA, MA dan SMK di sejumlah daerah.
Hal ini dikatakan Retno saat merilis laporan kecurangan UN yang diterima posko FSGI setelah UN resmi diselenggarakan sejak Senin, 14 April. Di antara temuan itu adalah 17 paket dari total 20 paket variasi kunci jawaban untuk soal Geografi.
Bukti yang disertakan dalam laporan yang diterima Posko FSGI ini menurut Retno, telah dicocokkan dengan variasi soal geografi yang sudah diujikan.
"Sudah dicocokkan dengan variasi soal yang ada. Ini bukti bahwa betul-betul terjadi jual beli kunci, kemudian dikirim ke HP (handphone) anak," kata Retno di kantor LBH Jakarta, Selasa (15/4).
Ditegaskan, sebenarnya ada bukti yang bisa didalami jika pemerintah mau mengungkap sindikat jual beli kunci jawaban UN. Nah, jika langkah ini ditempuh pemerintah, FSGI meminta ada jaminan masa depan anak-anak yang jadi korban UN tidak dijadikan korban kedua kalinya.
"Kalau mau dibongkar harus ada jaminan anak-anak tidak dikorbankan, atau dibatalkan kelulusannya. Karena mereka sendiri sudah jadi korban sindikat," sebutnya.
Dari bukti yang dibeberkan FSGI, terlihat bahwa kunci jawaban tersebut telah disesuaikan dengan karakter soal setiap paket dari dari 20 variasi soal UN. Cara membedakan kunci setiap paket ditandai dengan dua soal pertama.(fat/jpnn)
JAKARTA - Sekretaris Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti memastikan terjadi jual beli kunci jawaban Ujian Nasional (UN) tingkat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar