Full Day School, Prestasi Atlet Pelajar Terancam Turun

Full Day School, Prestasi Atlet Pelajar Terancam Turun
Siswa SMA. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

“Mereka akhirnya kecapekan, karena tidak mempunyai waktu istirahat,” lanjutnya.

Kondisi seperti itulah yang akhirnya ditakutkan oleh Onny, terkait prestasi para atletnya ke depan. Apalagi beberapa dari mereka akan terjun di berbagai kejuaraan daerah (Kejurda), maupun kejuaraan nasional (Kejurnas).

“Sebenarnya kami masih butuh banyak waktu untuk pembinaan. Namun dengan minimnya waktu anak-anak, sepertinya pembinaan akan sangat sulit dilakukan,” jelasnya.

Padahal, atlet tidak hanya membutuhkan kepandaian akademik, namun juga kemampuan fisik dan kecerdasan emosional.

“Kemampuan itu diperoleh dari latihan keras dan rutin,” ungkapnya.

Di sisi lain, Pelatih Cabor Senam Kota Malang, Anna Mariatna juga sependapat dengan Onny.

Dia mengaku setelah full day school para atlet terlihat capek ketika berlatih. Hal tersebut membuatnya turut khawatir jika nanti para atlet akan menurun kualitasnya.

“Mereka kebanyakan tenaga dan pikirannya diforsir ketika di sekolah, jadi datang latihan terkadang sudah letih. Jadi bagaimana pun saya harus mensiasati, bagaimana atlet bisa berlatih meskipun sedang letih,” beber Anna.

Program full day school yang digeber mulai tingkat SD, SMP, dan SMA, mulai dikeluhkan para atlet pelajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News