Furnitur Kayu Ramah Lingkungan Makin Diminati
jpnn.com, JAKARTA - Peningkatan proyek bangunan hijau ikut mendorong meningkatnya penjualan furnitur ramah lingkungan.
Pasar furnitur global yang ramah lingkungan diperkirakan akan tumbuh dari USD 46,88 milliar pada 2022 menjadi USD 83,76 miliar di 2030.
Ini disebabkan oleh tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) yang berkembang sebesar 8,6% dari 2022 hingga 2030.
Tingkat ramah lingkungan furnitur dapat dinilai dari desain, sumber, dan bentuk materi, proses pembuatan, penanganan ketika produk sudah tidak digunakan hingga asal sumber materi furnitur.
Kayu merupakan salah satu materi bahan bangunan yang paling ramah lingkungan, karena selain memiliki emisi karbon rendah. Selain itu, pengolahannya hemat energi, serta dapat menyimpan karbon dalam waktu yang lama.
Dengan teknologi dan desain yang tepat, kayu dapat menjadi materi furnitur yang tidak saja ramah lingkungan namun kuat, tahan lama, dan ekonomis.
Techical Director FSC Indonesia, Hartono Prabowo berharap ada kolaborasi antara desainer dengan pelaku usaha furnitur dapat meningkatkan material kayu bersertifikat FSC.
"Sehingga membantu membantu upaya pengelolaan yang berkelanjutan bagi para pengelola hutan di dunia dan di Indonesia.”, ujar Hartono Prabowo, dalam keterangannya, Senin (18/9).
Peningkatan proyek bangunan hijau ikut mendorong meningkatnya penjualan furnitur ramah lingkungan.
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS
- PIS Sukses Tekan Emisi Karbon 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- S&P Global Ratings: Kilang Pertamina Internasional Peroleh Peringkat Credit Rating 'BBB'
- Cerarl & ToughTop: Kombinasi Material yang Cocok Jadi Alternatif Marmer dan Granit
- Kurangi Emisi Karbon, Paiton Energy Mendonasikan Mobil Listrik untuk Taman Margasatwa Ragunan