Gaji Honorer Rp 150 Ribu Dipangkas, Ratusan Mengundurkan Diri

Gaji Honorer Rp 150 Ribu Dipangkas, Ratusan Mengundurkan Diri
Gaji honorer di Kabupaten Wajo dipangkas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Terpisah, Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan, pemangkasan anggaran OPD dianggapnya sebagai perapian. Termasuk pengurangan honorarium pegawai honorer RSUD Siwa.

Hasil dari pemangkasan direncanakan untuk merealisasikan visi-misi pemerintahan baru yang tidak terakomodasi pada penyusunan APBD 2019 lalu.

"Kita memiliki program untuk mensejahterakan masyarakat tidak diakomodir dalam pemerintahan 2018. Diantaranya, iuran BPJS kesehatan membutuhkan anggaran senilai Rp36 miliar," tambahnya.

BACA JUGA: Jadwal Silatnas Honorer K2 Belum Jelas, Muncul Wacana Kenduri Nasional

Humas RSUD Siwa, Ruslan mengatakan, akibat mundurnya satu per satu pegawai honorer sejak 1 April, terpaksa jam kerja pegawai yang ada ditambah.

" Kadang ada yang masuk 24 jam. Jadi tidak pernah ada masalah," ujarnya. Sehingga, kata dia, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal seperti hari sebelumnya.

"Namun, kita cukup lega lagi. Karena dari ratusan yang mengundurkan diri kemarin. Ada 10 orang kembali masuk bertugas," paparnya.

Kepala Puskesmas Sabbangparu dr Mardiana juga mengaku tidak mengalami kewalahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Sabbangparu. Karena jumlah honorer sebelumnya cukup membengkak.

Ratusan honorer di Kabupaten Wajo mengundurkan diri karena gaji mereka yang selama ini Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu dipangkas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News