Gaji tak Dianggarkan di APBD, Ribuan Guru di Kotim Terpaksa Pensiun Dini

Gaji tak Dianggarkan di APBD, Ribuan Guru di Kotim Terpaksa Pensiun Dini
Ilustrasi. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - SAMPIT - Ribuan guru honor SMA/SMK sederajat di Pemkab Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, terpaksa “pensiun” dini. 

Hal itu disebabkan, pemerintah pronvinsi tidak mengakomodasi gaji guru honorer pasca mengambil alih pengelolaan pendidikan menengah dari pemerintah daerah. 

Atas keputusan itu, nasib guru honorer semakin tak jelas. Apalagi APBD Kotim tahun 2017 yang telah disahkan tidak mencantumkan anggaran gaji guru honorer SMA/SMK sederajat. 

Menanggapi permasalahan tersebut, Bupati Kotim, H Supian Hadi SIKom menawarkan sejumlah solusi. Di antaranya berjanji akan menampung sedikitnya 63 guru honorer dengan catatat harus memilih. 

Apakah ingin bertahan mengajar di pendidikan menengah atau mengajar di sekolah dasar.

“Sementara ini, pemerintah daerah tetap memberikan tunjangan. Tapi ke depannya (2017) tidak mungkin lagi. Mereka (guru honorer) tinggal pilih, kalau ingin digaji kabupaten, maka harus mengajar di SMP atau SD,” jelas Supian, kepada Kalteng Pos (Jawa Pos Group), Kamis (22/12).

Tidak hanya itu, guru honorer juga akan ditugaskan ke pedesaan. Pasalnya guru SMP dan SD masih kurang, khususnya di daerah kecamatan dan desa yang terpencil. 

“Tidak bisa pilih, nanti harus mengajar di luar perkotaan,” tukasnya.

SAMPIT - Ribuan guru honor SMA/SMK sederajat di Pemkab Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, terpaksa “pensiun” dini. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News