Galang Lobi untuk Bandara Binaka

Galang Lobi untuk Bandara Binaka
Galang Lobi untuk Bandara Binaka
Menurut Yasonna, untuk saat ini dorongan prioritas harus pada Bandara Binaka terlebih dahulu. Untuk Bandara Pulau-pulau Batu di Nias Selatan, kata Yasonna, untuk saat ini biar saja tetap menjadi bandara perintis. "Di sana yang penting ada penerbangan reguler dulu, yang ditopang dengan transportasi laut, karena kapal fery yang lancar sangat membantu masyarakat di sana," terang politisi dari PDI Perjuangan itu.

Ditekankan Yasonna, saat ini yang paling mendesak adalah pengembangan Bandara Binaka. Sebenarnya, lanjut dia, upaya perpanjangan landasan sudah dilakukan kemenhub. Hanya saja, terbentur masalah pembebasan lahan. "Tapi jangan karena kendala ini lantas terhenti. Soal lahan, itu tanggung jawab pemda, biar dianggarkan pemda," imbuhnya. Rencana perpanjangan landasan, dari 1.800 meter saat ini ditambah hingga 700 meter.

Menurut Yasonna, Bandara Binaka merupakan bandara terpadat di Nias. Saat ini sudah ada empat kali penerbangan dalam sehari, yakni dua kali Merpati dan dua kali WingAirs. "Yang lain maksimal hanya dua kali. Jadi Binaka sangat layak untuk segera dikembangkan," kata Yasonna.

Dalam RPJP Kementrian Perhubungan 2005-2025, pembangunan enam bandara di Sumut itu merupakan bagian dari pengembangan sistem jaringan transportasi udara di pulau Sumatera. Ini bagian dari upaya untuk memantapkan fungsi bandara pusat penyebaran di Pulau Sumatera dalam rangka meningkatkan aksesibilitas antar kota dalam lingkup Pulau Sumatera maupun antar kota dalam lingkup nasional.

JAKARTA - Padatnya lalu lalang pesawat di wilayah udara Sumut dalam beberapa tahun mendatang, tampaknya sudah bisa dibayangkan. Bagaimana tidak,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News