Gamawan Tampik Ketidaksesuaian Teknologi Proyek e-KTP
jpnn.com - JAKARTA--Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi membantah adanya ketidaksesuaian teknologi dalam pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk berbasis nomor induk kependudukan secara elektronik (e-KTP) tahun anggaran 2011-2012 pada Kementerian Dalam Negeri.
Sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan teknologi yang dipakai sesuai proposal proyek itu adalah iris technology (pemindai retina), tetapi kemudian yang banyak dilakukan selama ini menggunakan finger (jari). Padahal CPU-nya menggunakan teknologi iris
"Setahu saya itu tambahan. Tidak termasuk yang dibayar," ujar Gamawan di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (25/4).
Gamawan menganggap paket teknologi iris itu adalah bonus tambahan untuk percobaan dalam proyek e-KTP. Tidak termasuk dalam rencana anggaran proyek.
"Itu tidak masuk yang dikontrakan gitu, seingat saya gitu tapi kita lihat saja lah. Saya hormati KPK. KPK itu profesional apapun kita hormati biar proses hukum berjalan ya," sambungnya.
Sementara itu terkait penetapan tersangka Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek tersebut, Sugiharto dalam kasus itu, Gamawan mengaku memasrahkannya pada hukum. Ia menyatakan siap menjadi saksi jika nanti dibutuhkan keterangan oleh KPK.
"Enggak papa, proses hukum kan harus kita hormati," tandas Gamawan. (flo/jpnn)
JAKARTA--Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi membantah adanya ketidaksesuaian teknologi dalam pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk berbasis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Puspom TNI dan Propam Polri Menggelar Rapat, Pelat Dinas hingga Bentrok Jadi Sorotan
- ORI Sarankan Seleksi CASN Ditunda hingga Pilkada Serentak 2024 Selesai, Begini Respons Junimart
- Fawer Sihite Terima Dukungan Anak Muda untuk Maju Pilkada Kota Siantar
- Tahun Ini Kasus DBD Tertinggi Terjadi di Sumsel
- Pasukan Brimob dari Nabire dan Timika Bergerak ke Intan Jaya