Gampang Tangkap Warga, Jokowi Harus Evaluasi Polri

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengkritisi langkah polisi yang gampang menangkap orang. Kritikan ini diberikan terkait penangkapan dan penahanan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
"Orang dengan gampang ditangkap polisi, peradilan dipaksakan dan sebagainya. Kekacauan ini dikerjakan oleh polisi itu sendiri," kata Haris dalam konferensi pers di kantor KontraS, Jakarta, Jumat (1/5).
Haris mengatakan, tindakan polisi saat ini menjadi ancaman bagi demokrasi, warga sipil, konstitusi, dan penegakan hukum. Karena itu, pemerintah perlu mengeluarkan suatu kebijakan. KontraS memberikan rekomendasi kepada Jokowi untuk melakukan evaluasi terhadap Polri. "Presiden harus pimpin langsung evaluasi Polri," ucapnya.
Haris menjelaskan, proses evaluasi itu dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah perwira polisi. Pada saat pemeriksaan, tugas Polri bisa dititipkan sementara waktu kepada lembaga lain.
"Misalnya keamanan ada TNI, Satpol PP. Tugas SIM ada Kementerian Perhubungan. Tugas hukum ada Kementerian Hukum dan HAM," ujar Haris. (gil/jpnn)
JAKARTA - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengkritisi langkah polisi yang gampang menangkap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Puluhan Pelajar Nakal di Purwakarta Dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung
- Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter AY Naik Penyidikan
- Prabowo kepada Wartawan: Bagian Saya Marah-marahi Menteri, Nah Kalian Keluar
- Hakim Menolak Permohonan Praperadilan Tersangka Korupsi PMI Palembang
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba