Ganda Putri Indonesia Pikul Beban Berat di Japan Open

Ganda Putri Indonesia Pikul Beban Berat di Japan Open
Della Destiara Haris (kanan) dan Rizki Amelia Pradipta. Foto: bwf

jpnn.com, TOKYO - Pelatih ganda putri timnas bulu tangkis, Eng Hian berencana merombak skuatnya sepulang dari tur di tiga turnamen Japan Open, China Open dan Korea Open bulan ini. Jika tidak berhasil meraih gelar BWF Tour sampai akhir tahun, pemain di sektor ganda putri bisa dicoret.

Saat ini, baru Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang bisa diandalkan Indonesia untuk bersaing mengejar tiket Olimpiade Tokyo 2020. Para pelapisnya belum bisa berbuat banyak. Di bawah mereka, ada Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta (peringkat 11 BWF) dan Anggia Shitta/Ni Ketut Mahadewi (peringkat 16). Sepanjang 2018, tak satu pun gelar mereka dapatkan. Termasuk yang levelnya hanya Super 300.

Kedua pasangan itulah yang akan diutak-atik. Eng mencoba memasangkan Della dengan Anggia, sedangkan Rizki dengan Ketut. Ini terbilang mengejutkan. Karena secara peringkat Della/Rizki dan Anggia/Ketut stabil di 20 besar BWF.

''Ini bukan masalah ranking, tapi soal prestasi. Kalau masuk delapan atau tujuh besar tapi enggak pernah dapat gelar, ya mendingan saya bongkar,'' jelas Eng Hian.

Buat Anggia/Ketut, ini adalah kedua kali mereka dipisahkan. Sebelumnya sudah pernah, pada awal tahun lalu. Anggia sempat tampil bersama Meyrisa Cindy. Sedangkan Ketut bersama Nitya Krishinda Maheswari. Tetapi, nasib mempertemukan mereka kembali. Salah satu alasannya, Nitya kembali mengalami cedera lutut. Saat itu, penampilan mereka membaik.

''Saya melihat memang ada perubahan secara mindset dari Anggia. Tetapi itu belum cukup, saya mau mereka bisa ambil satu gelar,'' kata Eng Hian.

Menurut mantan pemain ganda putra Indonesia itu, perubahan skuat akan berlaku mulai Denmark Open Super 750 BWF Tour, pada 16-21 Oktober mendatang. Apakah perombakan ini akan berdampak besar?

Seharusnya begitu. Della/Anggia sudah pernah berpasangan ketika bermain di Jaya Raya Jakarta. Keduanya menjadi tulang punggung klub saat tampil di Superliga Badminton. Sedangkan, bagi Ketut/Rizki, ini akan menjadi yang pertama. Namun, keduanya punya tipe permainan yang mirip. Ketut selama ini dikenal sebagai playmaker saat tampil bersama Nitya maupun Anggia. Demikian pula dengan Rizki.

Eng Hian berencana merombak skuatnya sepulang dari tur di tiga turnamen Japan Open, China Open dan Korea Open bulan ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News