Gangga Risma

Oleh Dahlan Iskan

Gangga Risma
Foto: disway.id

Setiba di pinggir Gangga saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Sungai ini lebarnya mirip Mahakam di Kaltim.

Gangga Risma

Tentu saya lebih banyak melihat orang sembahyang. Atau melihat turis yang ingin naik perahu.

Banyak sekali penjual bunga di di pinggir sungai ini. Bunga itu ditaruh di piringan kecil. Piringnya terbuat dari kertas. Di tengahnya diberi lilin mungil.

Setiap membeli bunga sekalian diberi korek apinya.

Mereka akan membawa bunga itu ke tengah sungai. Dengan sewa perahu.

Di tengah sungailah lilin dinyalakan. Lalu piringan berbunga itu diletakkan di atas air. Dengan api lilin yang sudah menyala.

Ratusan lilin pun mengambang hanyut ke hilir. Membuat sungai ini lebih indah --dan lebih banyak sampah yang harus dibersihkan.

Hanoman ternyata dewa yang terfavorit di kalangan laki-laki. Dalam perjalanan menuju Kuil Hanoman ini pikiran saya melayang ke Surabaya: mengapa Varanasi tidak mengangkat Bu Risma sebagai wali kotanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News