Gangguan Irama Jantung Picu Kematian

Gangguan Irama Jantung Picu Kematian
Gangguan Irama Jantung Picu Kematian. Foto India Times

Sedangkan aliran darah sama sekali tidak mengalir. Jadi, jantung seolah berdetak namun sebenarnya tidak memompa darah. 

“Penyebabnya banyak. Mulai jantung yang membengkak karena mengabaikan aritmia, hingga karena penyakit bawaan seperti hipertensi dan diabetes. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya kesadaran hingga kematian mendadak,” lanjutnya.

Untuk itu, gangguan irama pada jantung atau aritmia tak boleh disepelekan. Wenni menegaskan pentingnya masyarakat untuk mengetahui gejala penyakit jantung. 

Salah satunya adalah jantung sering berdebar kencang meskipun tak ada yang membuat kaget. 

“Jika jantung berdebar karena ada piring terjatuh dan pecah yang membuat kaget itu wajar. Namun, kalau jantung berdetak cepat tanpa ada apapun bisa jadi itu merupakan pertanda aritmia,” terangnya.

Jangan anggap remeh rasa pusing yang sering datang. Wenni menyebut, orang yang mudah pusing merupakan salah satu gejala penderita jantung. 

Rasa pusing disebabkan detak jantung yang sangat cepat. Sehingga membuat aliran darah tidak bisa mencukupi kebutuhan otak secara maksimal.

“Selain itu, tubuh mudah capek, lemas, hingga keluhan pada napas itu juga gejala pada penderita aritmia,” ucapnya. (gus/nur/jpg) 


JPNN.com - Kematian akibat serangan jantung terus terjadi. Paling baru adalah kematian mendadak penyanyi Mike Mohede.  Jebolan salah satu ajang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News