Gangguan Pendengaran Bisa Sebabkan Anak Hiperaktif

Kesimpulannya, gangguan telinga dalam menyebabkan otak pusat yang berfungsi mengontrol pergerakan menjadi abnormal.
Dari sejumlah tes juga terungkap pada tikus-tikus hiperaktif terjadi peningkatan kadar dua protein yang berfungsi mengendalikan neurotransmitter. Tapi peningkatan level ini hanya dapat dilihat di area otak pusat, dan tidak di bagian otak depan lainnya.
Untuk menentukan faktor penyebab peningkatan pergerakan abnormal itu, tikus-tikus yang gennya dihapus oleh peneliti pun diberi sebuah suntikan yang berfungsi untuk menghambat kinerja protein pengendali neurotransmitternya. Dan hasilnya, aktivitas tikus-tikus itu pun kembali normal.
Hal ini berarti dengan belajar dari temuan ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hiperaktivitas pada anak-anak penderita gangguan telinga dalam bisa jadi dapat dikendalikan dengan obat-obatan yang dapat menghambat mekanisme serupa di area otak pusat.(fny/jpnn)
SELAMA ini para peneliti hanya mengetahui jika anak-anak dan orang dewasa yang mengidap gangguan akut pada telinga bagian dalam, terutama yang mempengaruhi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Momentum Hari Buruh, MS Glow Beri Program Khusus untuk Pekerja
- Deep and Extreme Indonesia 2025 Digelar, Pencinta Olahraga Outdoor Wajib Hadir
- Tampil di Ajang Paris Fashion Show, Evelyn Witono Putri Gandeng Bejo Jahe Merah
- Nutriflakes Ajak Perempuan Aktif Bergerak dan Bebas GERD
- Bobby, Kucing Presiden Prabowo Jadi Juri di Petfest Indonesia 2025
- 3 Manfaat Kulit Jeruk, Bantu Jaga Kesehatan Jantung