Ganjar Ajak Petani Milenial Ikut Genjot Produktivitas Padi di Panen Raya

jpnn.com, GROBOGAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak para petani milenial untuk ikut menggenjot produktivitas padi di panen raya Jateng, demi menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
Hal itu disampaikan Ganjar seusai meninjau panen raya dan Lumbung Beras Masyarakat di Desa Harjowinangun, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jateng, Rabu (15/2).
Ganjar menjelaskan, saat ini panen raya Jateng menggunakan mesin padi modern combine harvester untuk mempersingkat waktu pemanenan padi.
Ganjar optimistis petani milenial sangat antusias untuk mengoperasikan mesin tersebut.
"Yang pertama, nyangkulnya tidak pakai pacul. Nyangkulnya itu sudah pakai traktor, makanya milenial sudah pasti mau melakukan itu. Nanamnya juga tidak manual, nanemnya sudah pakai mesin transplanter. Dengan cara itu, kemudian jauh lebih cepat," kata Ganjar.
Pria 54 tahun ini mengatakan, panen raya dengan mekanisasi ini merupakan langkah efisien untuk memastikan ketersediaan stok beras di Jateng aman.
Terlebih, Ganjar menyebut para petani milenial bisa mendorong konsolidasi lahan dengan korporasi, kelompok tani, atau koperasi untuk melahirkan sistem pertanian yang produktif.
"Ini saja dengan mesin harvester ini, sebenarnya itu juga dikerjakan dengan sangat-sangat cepat sekali. Maka sebenarnya menjadi efisien karena sebenarnya lahan-lahan pertanian sebenarnya kecil-kecil ya, ini kan milik banyak orang," kata Ganjar.
Ganjar optimistis petani milenial sangat antusias untuk mengoperasikan mesin tersebut.
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Gelar Panen Raya di Purbalingga, BAZNAS Dorong Kemandirian Petani Mustahik
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Bulog Terapkan Teknologi Biostimulan, Produksi Padi di Karawang Naik 2 Kali Lipat
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM