Ganjar Mangkir dari KPK soal Kasus e-KTP: Tak Masuk Akal

Ganjar Mangkir dari KPK soal Kasus e-KTP: Tak Masuk Akal
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berselfie bersama penduduk Desa Petarangan di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Selasa (27/2). Foto: Trimujoko Bayuaji/JPK

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai alasan Ganjar Pranowo mangkir dari panggilan penyidik KPK di kasus e-KTP karena sibuk persiapan Pilkada Gubernur Jawa Tengah, tak masuk akal.

Bahkan, Arief memandang bahwa lembaga pimpinan Agus Raharjo sebenarnya sudah bisa menetapkan politikus PDIP itu sebagai tersangka atas keterangan para pihak di kasus yang merugikan negara Rp 2,3 triliun itu.

"Sebenar KPK sudah bisa segera menetapkan Ganjar sebagai tersangka dengan dasar pengakuan Nazarudin dan Setya Novanto tentang Ganjar yang terima fee hingga 500 ribu dollar AS," ucap Arief kepada JPNN.com, di Jakarta, Selasa (5/6).

Hal itu menurut Arief tidak lepas dari kesaksian dua orang di bawah sumpah pengadilan yang menyatakan keterlibatan Ganjar Pranowo, yakni Muhammad Nazaruddin dan Setya Novanto.

"Keduanya menuding Ganjar yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua Komisi II DPR menerima aliran suap," tegasnya.

Arief juga mengatakan kalau Ganjar punya slogan Mboten Korupsi Mboten Ngapusi (Tidak korupsi dan tidak bohong) dalam Pilkada Jateng, apalagi sudah sangat percaya diri menang dan merasa bersih dari kasus e-KTP, seharusnya dia tidak mangkir dari panggilan KPK.

"Kok pakai mangkir segala dipanggil sama KPK? Harusnya datang dong jangan alasan karena sibuk Pilkada," tegas Arief.

Karena itu, tambahnya, KPK seharusnya dalam minggu ini kembali menjadwalkan pemanggilan Ganjar untuk dimintai keterangan dalam kasus e-KTP.

Plitikus Gerindra menilai alasan Ganjar Pranowo mangkir dari panggilan KPK di kasus e-KTP karena sibuk persiapan Pilkada Gubernur Jateng tidak masuk akal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News