Gantung Diri Karena Depresi Menganggur

Gantung Diri Karena Depresi Menganggur
Tali untuk gantung diri. Ilustrasi: DH Illustration

jpnn.com, SURABAYA - Ketenangan warga Jalan Menur III berubah menjadi gempar kemarin (4/10) siang. Itu terjadi setelah adanya penemuan jasad gantung diri. Korban bernama Febri Anugrah. Pria 22 tahun itu mengakhiri hidupnya dengan slang yang diikat di atap rumah.

Sang ibu, Umi Kalsum, yang pertama menemukan Febri. Saat itu, Umi pulang dari rumah bibi korban. Menurut Maria Ulfa, tetangga korban, dirinya mendengar teriakan kencang dari rumah sebelah pukul 12.45. "Ibunya minta tolong. Saya cek ke rumahnya, ternyata posisi Febri sudah gantung diri," ujarnya. Kemudian, Maria meminta bantuan warga lain.

Rochim, 48, paman korban, mengatakan, Febri adalah sosok yang pendiam. Bahkan, ketika ada orang yang menghampiri untuk sekadar ngobrol, dia memilih balik ke rumah. "Itu terjadi sejak Febri keluar dari pekerjaan setahun yang lalu," katanya.

Selama setahun ini, Febri menganggur. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Korban diduga mengalami depresi. Apalagi setelah sang ayah meninggal tiga bulan lalu. "Tidak pernah ada yang cerita soal kondisi Febri. Hanya, saudara dari ibunya sempat bilang jangan sampai Febri itu ditinggal sendirian di rumah," ujarnya.

Kanitreskrim Polsek SukoliloIpda Supranoto membenarkan adanya peristiwa bunuh diri kawasan Menur III. Di sekujur tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik. "Setelah kami cek ke TKP, memang murni bunuh diri," katanya. (dan/c6/dio) 

Selama setahun ini, Febri menganggur. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News