Gapasdap Beri Masukan Ini Kepada Pemerintah Terkait Mudik
jpnn.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) menilai pelaksanaan tiket on line oleh Badan Kepengusahaan Pelabuhan memicu kemacetan di pelabuhan penyeberangan antar pulau.
Hal itu dipicu karena kurangnya pemahaman masyarakat pengguna jasa penyeberangan.
Ketua Gapasdap Khoiri Soetomo mengatakan, selain kurang pemahaman, keberadaan dermaga eksekutif pada lintas penyeberangan Merak-Bakauheni yang hanya mengoperasikan kapal dengan kapasitas angkut lebih kecil.
“Sedangkan lintas Merak-Bakauheni banyak kapal yang berkapasitas angkut besar. Ini terbuang pecuma sehingga tidak optimal,” ujar Khoiri.
Di sisi lain, adanya pembatasan kapasitas angkut kapal yang mengacu pada Surat Keselamatan Kapal Penumpang (SKKP) tidak memberikan ruang pada dispensasi untuk tambahan kapasitas angkut kapal.
“Baru terjadi penumpukan, baru diberi dispensasi tambahan kapasitas angkut. Padahal jika lebih awal, dengan mengacu pada standar keselamatan yang ada kami nilai akan lebih lancar,” ungkapnya.
Selama masa mudik lebaran, penumpukan penumpang dan kendaraan terjadi pada hari-hari puncak.
Rata-rata waktu tempuh, bisa dua kali lipat lebih dari waktu normal.
Gapasdap juga bakal memberi masukan kepada pemerintah, terkait kebijakan pelaksanaan tiket on line pada angkutan sungai, danau dan penyeberangan.
- Mudik Lebaran 2024, Tol Trans Sumatera Dilintasi 2,1 Juta Kendaraan
- Direktur Utama Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu
- Balik Rantau, Pemprov Jateng Memfasilitasi 3.145 Pemudik dengan Bus Gratis
- Produk UMKM Binaan Pertamina jadi Incaran Pemudik Saat Libur Lebaran
- Arus Balik Lebaran, Maskapai Pelita Air Capai OTP 95 Persen
- PUI Nilai Polri Sukses Mengamankan Arus Mudik Lebaran