Gara-Gara ''Apel Washington''

Gara-Gara ''Apel Washington''
Dahlan Iskan.

Berlindung di bawah hukum Hong Kong: hanya polisi Hong Kong yang boleh menangkap orang di Hong Kong.

Tapi di malam tahun baru Imlek tahun lalu sejumlah orang mendatangi hotelnya. Semua berpakaian necis.

Tak lama kemudian dia meninggalkan hotel itu. Bersama orang-orang tadi. Seperti mau pergi biasa. Entah mau bermalam tahun baru di mana.

Lenyap. Tidak ada yang tahu. Semua keluarganya bingung. Apalagi ratusan perusahaannya. Dicari ke mana-mana tidak ketemu.

Lapor polisi. Tidak ada yang tahu. Kantor perusahaannya hanya mengumumkan ini: tidak diketahui keberadaannya.

Media mengendus raibnya bos besar ini. Bursa saham Hong Kong geger. New York Times pun ikut memberitakan hilangnya konglomerat besar. Polisi Hong Kong bungkam. Tidak tahu apa-apa.

Beberapa bulan kemudian baru jelas: dia ditangkap oleh petugas dari Beijing. Di malam tahun baru Imlek itu. Dibawa ke wilayah Tiongkok. Untuk diusut.

Yang lebih spektakuler adalah kisah konglomerat lebih muda lagi: Ye Jianming. Umur baru 39 tahun. Kelahiran: Xiamen. Kota yang saya kunjungi pekan lalu.

Semua bodyguard-nya wanita. Delapan orang setiap pergantian waktu. Yang juga membuat Xiao sakti adalah rumor adik presiden Xi Jinping ikut dalam grup ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News