Gara-Gara Duterte, 114 Ribu Bandar dan Pemakai Narkoba Nyerah
jpnn.com - Pemimpin Indonesia harus belajar ke Rodrigo Duterte. Setidaknya soal komitmennya dalam perang melawan narkoba. Ini terbukti, meski baru sebulan menjabat sebagai Presiden di Filipina, dia berhasil membuat ratusan ribu pemakai dan bandar narkoba menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Itu tentu bukan tanpa sebab. Sejak terpilih menjadi presiden, Duterte memang lantang menyuarakan permusuhan pada obat-obatan terlarang. Bahkan dia “merestui” aparat kepolisian untuk menghabiskan para bandar narkoba.
Terbukti, hingga saat ini menurut catatan polisi, telah ada 420 orang yang tewas di jalanan. 154 di antaranya adalah buronan polisi. Selama masa kepemimpinannya itu pula, menurut New York Times, lebih dari 114 ribu bandar dan pemakai narkoba menyerahkan diri.
Tak ayal, hal tersebut secara otomatis juga menurunkan angka kriminalitas sebanyak 13 persen sejak pemilu. Pada Mei lalu, lebih dari 52 ribu kejahatan terjadi di Filipina. Sedangkan pada akhir Juni angka tersebut tersisa 46 ribu.
”Kami tidak akan berhenti sampai kartel narkoba terakhir, pemberi dana terakhir, dan bandar terakhir menyerahkan diri atau dipenjara, atau terkapar di tanah, jika itu yang mereka mau,” ujar Duterte saat pidato kenegaraan pertamanya. (JPNN/pda)
Pemimpin Indonesia harus belajar ke Rodrigo Duterte. Setidaknya soal komitmennya dalam perang melawan narkoba. Ini terbukti, meski baru sebulan menjabat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024