Gara-gara Sambal dan Ubi, Adik Perempuan Dianiaya sampai Begini

Gara-gara Sambal dan Ubi, Adik Perempuan Dianiaya sampai Begini
Nu (kiri) melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke Polsek Bukitraya, Pekanbaru, Riau. Foto: Pekanbarumx/jpg

jpnn.com - PEKANBARU - NU, 23, warga Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Sidomulyo Timur, Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau tergopoh-gopoh mendatangi Polsek Bukitraya, Rabu kemarin.

Sambil meringis kesakitan ia mengadu ke polisi telah dianiaya Nov alias Adek, 32, yang tak lain adalah abang kandung korban.
 
Akibatnya, korban mengalami memar pada bagian mata sebelah kiri. Dari keterangan korban diketahui pelaku menggunakan gelas yang dipukulkan ke bagian wajahnya. 

Nurjanah mengaku tak tahu apa penyebab sebenarnya hingga abangnya nekat berbuat seperti itu.
 
“Masalahnya saya tidak tahu. Tiba-tiba dia marah. Katanya sambal dan ubi saya sembunyikan,” ujar korban, seperti dikutip dari Pekanbaru MX (Jawa Pos Group). 
 
Lebih jauh korban mengungkapkan, sebenarnya perilaku kasar abang kandungnya tersebut sudah berlangsung lama. Dirinya  sudah sering menerima perlakuan penganiayaan dari Nov. 

Bahkan orangtua laki-laki pun sering diancam. Dia ini pemakai bang, peminum, dan preman juga. Ayah saya sering diancamnya. Hari ini aja dia keluar menggunakan parang,” beber korban perihal saudaranya tersebut. 
 
Usai melaporkan peristiwa kekerasan yang dialaminya, korban akhirnya disarankan petugas SPKT Polsek Bukitraya untuk melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
 
Saat hendak berangkat menuju RS Bhayangkara, korban masih bersungut-sungut dan kesal. “Saya pengen dia ditangkap, bang. Saya takut nantinya dia berbuat lebih jauh. Dia ini sudah gila!,” katanya geram.(Mg3/ray/jpnn)

PEKANBARU - NU, 23, warga Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Sidomulyo Timur, Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau tergopoh-gopoh mendatangi Polsek Bukitraya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News