Gara-Gara Setya Novanto, Jokowi Bisa Kehilangan Suara Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Tampuk kepemimpinan Partai Golkar berpeluang besar kembali diperebutkan jika sang ketua umum, Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Novanto kini kembali ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP. "Ada kemungkinaan terulang kembali perebutan dua poros antara pengurus yang merupakan orangnya ARB (Aburizal Bakrie) dengan kubu Agung Laksono," ujar pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Kamis (16/11).
Menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach and Consulting ini, jika nantinya ketua umum baru yang terpilih dari kubu ARB, maka kemungkinan dukungan Golkar terhadap pemerintah akan kembali dievaluasi mengusung Jokowi.
"Itu artinya, dukungan Golkar terhadap Jokowi bisa bergeser dan dipastikan belum aman. Namun kalau poros Agung Laksono yang menang, Golkar kemungkinan konsisten mendukung Jokowi di Pilpres 2019, " ucapnya.
Pangi mengutarakan pandangannya karena melihat aroma faksi di internal Golkar masih sangat kental sampai saat ini. "Menang dan terpilihnya Setnov dulu salah satu faktornya dianggap lebih netral dan relatif cair, bisa masuk ke kubu ARB dan bisa dekat juga dengan kubu Agung Laksono," katanya.
Meski demikian Pangi menilai Golkar tetap perlu menggelar Munaslub jika Novanto ditahan oleh KPK. Agar partai tersebut bisa keluar dari labirin yang sedang menyandera.
"Golkar secepatnya harus bisa keluar dari problem kasus korupsi yang menyandera ketua umumnya. Kalau tidak, bisa ditinggalkan pemilih sehingga membuat Golkar tenggelam," pungkas Pangi. (gir/jpnn)
Jika nanti Setya Novanto diganti dengan orang baru dari poros ARB, dukungan Golkar ke Jokowi bisa dievaluasi.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Bahlil: AMPI di Bawah Ketum Jerry Memiliki Posisi Strategis di Golkar
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Golkar Jabar Ganti 2 Ketua DPD Kota/Kabupaten, Dinilai Abaikan Amanah Bahlil
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu