Garuda Optimistis Bagi Dividen pada 2012

Garuda Optimistis Bagi Dividen pada 2012
Garuda Optimistis Bagi Dividen pada 2012
Itu menyusul pendapatan kuartal pertama 2011 yang mencapai level Rp 5,18 triliun. “Pendapatan itu terhitung naik sekitar 49,71 persen dibanding pendapatan tahun sebelumnya senilai Rp 3,46 triliun. Selain itu penerbangan perusahaan juga meningkat dari 270 penerbangan per hari menjadi 350 penerbangan per hari,” ulasnya.

Dengan segala catatan positif itu, Elisa berharap para pemegang saham GIAA tidak perlu khawatir dan tetap percaya terhadap kinerja perusahaan ke depan.

Performa Garuda akan terus memburuk sepanjang 2011 di tengah harga minyak mentah dunia yang masih di atas USD 100 per barel. Hal itu akan menaikkan COGS Garuda menyusul 45 persen komponen biaya adalah bahan bakar avtur.

Kondisi itu akan menekan Net Revenue dan Jepang sebagai salah satu tujuan strategis Garuda sedang mengalami Gempa dan Tsunami. Dan, pastinya Garuda belum akan membagikan dividen sebelum melakukan Kuasi Organisasi. Setidaknya, dibutuhkan 6-12 tahun untuk membagi dividen. ”Itu dengan asumsi kalau Garuda bisa untung Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Makanya, kami rekomendasikan jual atas saham perseroan,” ungkap Edwin Sebayang, analis MNC Securities.

Sepanjang kuartal pertama 2011, Garuda mengalami rugi konsolidasi sebesar Rp 183,3 miliar dari perolehan laba sebesar Rp 16,85 miliar dibanding edisi sama 2010. Kerugian itu dipicu rugi usaha sebesar Rp 258,73 miliar dari periode serupa 2010 yang rugi Rp 361,26 miliar.

JAKARTA - PT Garuda Indonesiaa Tbk (GIAA) membantah prediksi perusahaan tak mampu membagi dividen sepanjang 6-12 tahun mendatang. Prediksi itu, 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News