Gawat, Para Peneliti Vaksin COVID-19 Jadi Sasaran Serangan Siber

Sergei Shevchenko, kepala teknologi di perusahaan keamanan siber Australia Prevasio, mengatakan sulit untuk menentukan mana serangan yang ditargetkan dan mana serangan acak.
Banyak serangan yang terjadi secara otomatis. Artinya, begitu server sasaran nyala secara online, maka server itu langsung dibombardir.
"Ada sistem yang disiapkan secara otomatis memindai alamat server dan mengeksploitasinya," jelas Sergei.
Ia berkata, kelompok APT biasanya menggunakan "bendera palsu" untuk membingkai kelompok mereka dari kaitan dengan negara tertentu.
Kelompok Lazarus, misalnya, terkadang berpura-pura menjadi orang Rusia.
"Lazarus sangat canggung dalam menggunakan bendera Rusia," katanya.
"Mereka menggunakan beberapa kata bahasa Rusia di kode sumber. Bagi penutur asli Rusia seperti saya, saya tahu itu merupakan terjemahan Google," jelas Sergei.

KETIKA para peneliti COVID di seluruh dunia berlomba mengembangkan vaksin yang efektif, diam-diam mereka dibuntuti oleh mata-mata dan pencuri di dunia siber
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas