GBS Penyakit Langka, Serang Kekebalan Tubuh
Sabtu, 30 Juli 2011 – 16:39 WIB

Shafa (4) yang dirawat di RS Carolus, Jakarta. Foto: */afz/JPNN
Hanya saja mengingat biaya yang sangat besar sementara batas waktu kesembuhan pasien GBS tidak diketahui, Endang mengatakan pemerintah tidak bisa menanggung pembiayaan sendiri.
Baca Juga:
‘’Mungkin yang bisa kita bantu biayanya hanya sebagian oleh karena anggaran kita terbatas, tidak mungkin menolong yang ini terus, bagaimana dengan penyakit-penyakit yang lain. Kami benar-benar meminta bantuan dan imbauannya agar para dermawan untuk ikut membantu,’’ kata Endang.
Sebagaimana diketahui, memasuki hari ke 10, Muhammad Azka Arriziq (4) masih terbaring koma dengan GBS di RS Azra Bogor. Meski jantung berdetak, namun putra tunggal Anto yang berprofesi sebagai Dosen Unilak Pekanbaru dan Rina seorang guru TK ini 100 persen kehidupannya disangga peralatan medis dan obat-obatan mahal. Biayanya pun sudah mencapai Rp100 juta.
Jika pun berhasil melalui masa kritis, kondisi Azka mungkin tak akan beda jauh dengan kondisi Shafa (4,6) yang sudah hampir 1 tahun hidup dengan GBS. Shafa pun terpaksa menggunakan ventilator dengan cara dilubangi dibagian lehernya. Orang tua Shafa, Zulkarnain dan Vina, sudah menghabiskan biaya lebih dari Rp500 juta dan memiliki utang ratusan juta untuk mempertahankan putri anak mereka.
JAKARTA—Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengakui bila Gullain Barré Syndrome (GBS) termasuk salah satu penyakit langka
BERITA TERKAIT
- 5 Jenis Minyak Goreng Terbaik untuk Penderita Diabetes
- 12 Makanan Tinggi Kandungan Kalium yang Wajib Anda Konsumsi
- Momentum Hari Buruh, MS Glow Beri Program Khusus untuk Pekerja
- Deep and Extreme Indonesia 2025 Digelar, Pencinta Olahraga Outdoor Wajib Hadir
- Tampil di Ajang Paris Fashion Show, Evelyn Witono Putri Gandeng Bejo Jahe Merah
- Nutriflakes Ajak Perempuan Aktif Bergerak dan Bebas GERD