Gedung De Majestic jadi Pusat Seni dan Budaya Jawa Barat

Gedung De Majestic jadi Pusat Seni dan Budaya Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto: Humas Pemprov Jabar/Antara

jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menandatangani prasasti sebagai penanda diresmikannya kembali gedung De Majestic yang berada di Jalan Braga, Kota Bandung, menjadi pusat seni dan budaya Jabar.

Gedung yang diarsiteki CPW Schoemaker itu mulai dibangun tahun 1925. Satu tahun berikutnya atau pada 31 Desember 1926 gedung De Majestic kali pertama digunakan untuk memutar film perdana Indonesia berjudul Lutung Kasarung.

Kini atau 84 tahun berselang, gedung tersebut menjadi salah satu aset Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan berada di bawah pengelolaan PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Jaswita Jabar) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar.

Menurut Emil saat ini gedung De Majestic menjadi pusat seni dan budaya Jabar. Dia pun berharap akan ada banyak kegiatan seni dan budaya di gedung yang masuk dalam cagar budaya tersebut.

“Di era baru, lima tahun ke depan kami sudah putuskan (De Majestic) menjadi pusat seni dan budaya. Diharapkan tiap hari, tiap malam selalu ada pertunjukan dengan perbedaan genre. Ada musik, tari, sastra, film, dan macam-macam,” kata Emil.

“Sehingga tiap malam ini ramai oleh berbagai kegiatan,” tambahnya.

Emil pun berpesan kepada PT Jaswita Jabar agar bisa melahirkan berbagai inovasi dalam pengelolaan De Majestic, sehingga dapat menghasilkan pendapatan bagi daerah. “Saya titipkan agar ini (De Majestic) penuh dengan inovasi-inovasi, sambil juga bisa mendapatkan income,” ucapnya.

“Karena PT Jaswita ini dibangun untuk memastikan industri pariwisata Jawa Barat bisa dikerjakan oleh Jaswita sebagai perintis-perintis, asetnya banyak sekali. Saya optimistis akan membuahkan hasil sebagai salah satu BUMD yang profitable,” imbuhnya.

Gedung De Majestic yang dibangun pada tahun 1925, saat ini menjadi pusat seni dan budaya Jawa Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News