Gedung Mewah DPR Tidak Bisa Dihentikan
Marzuki: Sudah Bayar Konsultan
Jumat, 03 September 2010 – 05:35 WIB

Gedung Mewah DPR Tidak Bisa Dihentikan
Rencana pembangunan fasilitas relaksasi memang tidak disampaikan langsung oleh pimpinan DPR ataupun anggota badan urusan rumah tangga (BURT). Melainkan, team leader dari Tim Teknis Pembangunan Gedung Baru DPR Budi Sukada. Namun, saat itu, Budi menyampaikan dalam satu forum yang sama, yaitu acara sosialisasi resmi rencana pembangunan gedung baru oleh BURT pada 30 Agustus 2010 lalu.
"Sangat tidak masuk akal jika isu usul tersebut lalu diterima pimpinan di tengah kondisi bangsa yang masih belum baik seperti sekarang," elak Taufik, kembali. Dia menegaskan, apa yang disampaikan Budi Sukada soal fasilitas relaksasi itu jelas tidak benar.
"Dia harus ditanyai dari mana mendapatkan isu seperti itu, karena memang tidak ada rencana apa pun terkait dengan hal itu," tandasnya. Jika Budi Sukada, lanjut Taufik, mendapatkan info dari anggota DPR, perlu ada tindakan terhadapnya. Begitu pula, jika info tersebut berasal dari jajaran kesetjenan, pihak Sekjen juga harus bisa menindak tegas jajarannya.
Sementara itu, gelombang penolakan dari internal dewan terus mengalir. Kemarin giliran Fraksi Partai Gerindra menyatakan penolakannya. "Kami menolak karena tidak etis membangun gedung di tengah perekonomian rakyat yang belum stabil," ujar Sekretaris Fraksi Gerindra Edhy Prabowo.
JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie mulai gusar terhadap rencana pembangunan gedung baru dewan yang belakangan "menjadi berantakan".
BERITA TERKAIT
- Ahmad Dhani Irit Bicara Saat Hadiri Pemeriksaan di MKD DPR
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Kapan Jadwal Pelantikan Afni sebagai Bupati Siak? KPU Menjawab
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi