Gegara Lockdown COVID-19, KDRT Meningkat di Indonesia

Gegara Lockdown COVID-19, KDRT Meningkat di Indonesia
Sejumlah organisasi internasional khawatir dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 akan membuat kondisi perempuan dan anak-anak kembali buruk. (Supplied: Plan International Australia)

Sementara di Filipina, jumlah pelecehan seksual online yang dilakukan terhadap anak-anak naik lebih dari tiga kali lipat selama pandemi, menurut Departemen Kehakiman Filipina.

Antara awal Maret dan akhir Mei, tercatat 279.166 kasus pelecehan seksual anak online, dibandingkan dengan 76.561 pada periode waktu yang sama tahun sebelumnya.

Di Thailand, kasus-kasus kekerasan rumah tangga yang tercatat hampir dua kali lipat antara Februari dan April, menurut angka Pemerintah Thailand.

Gegara Lockdown COVID-19, KDRT Meningkat di Indonesia Photo: Beberapa laporan telah menunjukkan bahwa di masa pandemi perempuan menanggung beban domestik ganda. (Supplied: ANTARA FOTO/ Irsan Mulyadi)

 

Angka KDRT di Indonesia naik

Kerentanan perempuan terhadap kekerasan yang meningkat selama pandemi COVID-19 di Indonesia dibuktikan dengan lonjakan laporan kekerasan terhadap perempuan antara pertengahan Maret - April di sejumlah wilayah.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat sepanjang 2 Maret - 25 April 2020, terdapat 275 kasus kekerasan yang dialami perempuan dewasa, dengan total korban 277 orang.

Rifka Annisa, lembaga advokasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak yang berbasis di Yogyakarta juga menemukan tren kenaikan.

Sebelum pandemi, yakni Januari 2020, mereka menerima 40 aduan, kemudian 41 aduan di bulan Februari, dan 33 aduan di bulan Maret.

Aturan pembatasan pergerakan warga, atau 'lockdown', selama pandemi COVID-19 telah menyebabkan meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di Asia, menurut sebuah laporan baru

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News