Gelar Festival Pangkalan Jambu untuk Merawat Budaya Merangin

Gelar Festival Pangkalan Jambu untuk Merawat Budaya Merangin
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Pemerintah Kabupaten Merangin, Jambi menggelar Festival Pangkalan Jambu di Desa Tiga Alur, Kecamanatan Pangkalan Jambu, Jumat (1/9) hingga Sabtu (1-2/9/2023). Foto: Dok. Kemendikbudristek

Selain itu dari Desa Sungai Jering ada Kueh Boko, dari Kecamatan Renah pembarap ada Gulai Tempoyak Daun Semantung, dari Desa Tiga Alur ada Selemak Pengek Pisang dan Kueh Penyaram.

Dari Desa Bukit Perentak ada Kueh Bika dan Galemai Perentak dari Desa Bara Pangkalan Jambu ada Kueh Lepek Kundo dan dari Desa Bungo Tanjung ada Kue Kelapo dan Sambal Tanak.

Pegiat dan komunitas budaya di Pangkalan Jambu tak ketinggalan ikut dilibatkan pada perhelatan festival. Hal itu sebagai upaya mendorong pemberdayaan mereka untuk berkotribusi mengembangkan serta melestarikan kearifan lokal daerahnya.

Sejumlah acara menyemarakkan Festival Pangkalan Jambu berlangsung mulai dari parade budaya, pentas seni adat budaya dari komunitas, permainan rakyat, aktivasi lingkungan, hingga pameran kuliner UMKM.

Tari betauh perentak menjadi aktraksi seni membuka acara Festival Pangkalan Jambu. Tarian rakyat yang telah terdaftar sebagai Warisan Budaya takBenda (WBTB) ini dimainkan secara massal oleh penari dari masyarakat setempat.

Dalam Festival Pangkalan Jambu diresmikan pula Kampung Perikanan oleh Wakil Bupati Merangin Nilwan Yahya.

Kampung Perikanan ini dulunya merupakan bekas galian tambang yang kemudian diubah sebagai areal kolam untuk pelestarian habitat ikan.

Kolam ikan tersebut dapat disebut menjadi Lubuk Larangan bagi warga Pangakalan Jambu. Dengan begitu ada ketentuan tidak boleh mengambil ikannya dan mengotori lingkungan airnya.

Kemendikbudristek bersama Pemerintah Kabupaten Merangin, Jambi menggelar Festival Pangkalan Jambu di Desa Tiga Alur, Kecamanatan Pangkalan Jambu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News